JAKARTA, FAKTANASIONAL.NET – Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKB, Rina Saadah, menagih janji pemerintah yang idak akan mengimpor beras dari luar negeri, pasalnya hal tersebut akan membuat petani menjadi resah. untuk itu dirinya mendesak pemerintah untuk menghentikan impor beras dari luar negeri, sesuai dengan komitmen yang telah dibuat sebelumnya.
Hal tersebut disampaikan Rina menanggapi beredarnya video yang menunjukkan proses pembongkaran ribuan ton beras impor asal Pakistan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pada Senin (3/2/2025). Sebelumnya, video serupa juga sempat muncul yang menampilkan pembongkaran beras impor asal Myanmar pada Sabtu (18/1/2025).
Video yang diunggah di akun media sosial Tiktok @barokah.www itu memperlihatkan proses pembongkaran beras yang juga terjadi di Pelabuhan Tanjung Perak.
“Kabar masuknya beras impor ini sangat meresahkan para petani, apalagi sebagian mereka sedang menghadapi masa panen. Pemerintah sebelumnya sudah berkomitmen untuk tidak lagi melakukan impor beras pada tahun ini,” ungkapnya, Kamis (6/2/2025).
Rina menambahkan, meskipun beras impor yang dibongkar tersebut merupakan pengadaan dari 2024, ia tetap menyoroti keresahan petani yang merasa terancam dengan masuknya beras dari luar negeri. Berdasarkan penjelasan Badan Urusan Logistik (Bulog), beras tersebut termasuk dalam stok awal 2025, yang berasal dari carry over tahun 2024.
Data Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan bahwa pada tahun 2025, Indonesia hanya akan mengimpor beras sebanyak 514.305 ton dari total ketersediaan beras 40.954.150 ton. Sementara kebutuhan beras nasional untuk tahun 2025 diperkirakan mencapai 30.975.843 ton. Estimasi stok beras pada akhir 2025 adalah sekitar 9.978.306 ton.
Rina optimis Indonesia bisa mencapai swasembada pangan, yang menjadi target pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, asalkan ada kejelasan komitmen dari pemerintah untuk menghentikan impor bahan pangan strategis dari luar negeri dan memaksimalkan potensi dalam negeri.[dnl]