LIFESTYLE, FAKTANASIONAL.NET – Aku telah bertahan untuk cintamu, rela berkorban dan mengorbankan kebahagiaan pribadi demi memastikan kamu merasa dicintai.
Namun, seiring waktu, terasa semakin jelas bahwa pengorbanan ini tidak selalu disadari.
Setiap tawa dan senyum yang kamu bagikan dengan orang-orang terdekatmu seolah mengaburkan betapa lelahnya aku berusaha menjaga hubungan ini.
Aku telah mencoba menjadi sosok yang selalu ada, menebar kasih sayang, dan memberikan dukungan penuh, namun beberapa kesalahan besar yang pernah terjadi seolah tak pernah menjadi pelajaran bagimu.
Aku telah memberikan segalanya—waktu, tenaga, dan hati—untuk menciptakan momen-momen bahagia di antara kita.
Namun, kenyataan yang kian terasa adalah bahwa kebahagiaanmu selalu tampak lebih utama bagi orang-orang di sekitarmu.
Setiap kali kamu tersenyum dan berbagi cerita, aku teringat betapa beratnya beban yang harus aku pikul.
Rasa lelah dan kekecewaan pun menghampiri, seolah-olah setiap pengorbanan yang kulakukan tak pernah mendapatkan penghargaan yang seharusnya.
Aku bertanya pada diri sendiri, apakah cinta harus selalu berarti pengorbanan yang tak berujung?
Di balik semua luka dan rasa sakit yang kualami, aku perlahan mulai belajar tentang arti penting kesadaran diri.
Mungkin, pada suatu saat, kamu akan menyadari bahwa kesalahan-kesalahan besar yang telah kau perbuat juga telah membawa dampak mendalam pada hubungan kita.
Aku belajar bahwa setiap orang berhak untuk merasa dihargai dan dicintai sepenuhnya, tanpa harus terus-menerus berkorban hingga kehilangan jati diri.
Harapan baru muncul ketika aku mulai membuka mata untuk memahami bahwa setiap hubungan adalah tentang keseimbangan antara memberi dan menerima.
Aku tidak lagi terjebak dalam bayang-bayang pengorbanan yang menyakitkan, melainkan mulai mencari kebahagiaan yang autentik dengan mengenal diriku lebih dalam.
Perjalanan ini mengajarkan kita bahwa cinta bukan hanya tentang bertahan dan memberikan segalanya, melainkan juga tentang saling menghargai dan mengakui kesalahan.
Meskipun luka dan kekecewaan pernah menggoreskan kisah kita, aku percaya bahwa di balik setiap kegagalan terdapat pelajaran berharga untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat.
Semoga suatu hari nanti, kita dapat menemukan jalan yang membawa kedamaian dan kebahagiaan sejati, di mana pengorbanan bukan lagi menjadi satu-satunya tolok ukur cinta.(dit)