JAKARTA, FAKTANASIONAL.NET – Program cek kesehatan gratis yang diluncurkan pada Senin (10/2/2025) mendapat sambutan positif di kalangan masyarakat, namun masih terdapat kendala informasi di beberapa wilayah. Anggota Komisi IX DPR RI, Asep Romy Romaya, mengungkapkan bahwa masih banyak masyarakat, terutama di luar Jawa, yang belum memahami sepenuhnya mengenai program ini.
Dalam keterangannya pada Selasa (11/2/2025), Asep Romy menyatakan, “Kami menerima laporan bahwa di berbagai daerah, terutama di luar Jawa, masyarakat belum mendapatkan informasi yang memadai tentang program cek kesehatan gratis. Akibatnya, potensi partisipasi mereka belum maksimal.”
Asep Romy menilai bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat dan menekan biaya pengobatan akibat penyakit kronis. Menurutnya, upaya deteksi dini melalui program ini diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan, sehingga dalam jangka panjang beban BPJS dapat berkurang.
Namun, kendala infrastruktur digital di lapangan turut menjadi hambatan. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa sekitar 400 puskesmas masih mengalami keterbatasan akses internet, sehingga menghambat pelaksanaan program yang dilakukan melalui aplikasi Satu Sehat.
“Walaupun alternatif pendataan manual sudah disediakan, ke depan perbaikan infrastruktur digital tetap diperlukan untuk memudahkan puskesmas dan masyarakat dalam mengakses layanan ini,” ujar Asep Romy.
Selain itu, Asep Romy mengungkapkan bahwa kurangnya sosialisasi yang terarah menyebabkan beberapa kota, seperti Bandung dan Jakarta, menunda pelaksanaan program cek kesehatan gratis. Ia mengajak pemerintah, bersama dengan media lokal dan pemerintah daerah, untuk menggencarkan sosialisasi agar informasi program ini dapat tersebar dengan cepat dan jelas kepada seluruh masyarakat.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, Asep Romy optimistis bahwa program cek kesehatan gratis akan menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya peningkatan layanan kesehatan nasional.
“Partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk memastikan program ini berjalan optimal dan membawa dampak positif bagi kesehatan rakyat Indonesia,” pungkasnya.[dnl]