Kepala BPOM Didesak Jokowi Kontrol Harga Obat Semakin Mahal

Presiden Jokowi melantik Kepala Badan POM Taruna Ikrar.

FAKTA BATAM – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta Kepala BPOM Taruna Ikrar untuk melakukan pengontrolan harga obat yang cenderung mahal.

Kepala BPOM Taruna Ikrar, berdasarkan laporan yang diterima Presiden, harga obat di Indonesia ratusan kali lebih mahal dibandingkan negara lain. Harga obat di Tanah Air bahkan bisa 400 persen lebih tinggi.

Baca Juga: Polres Depok Perpanjang Penahanan Tersangka Daycare

“Dibandingkan dengan harga obat yang beredar di negeri kita bisa sampai 400 persen lebih tinggi dibanding di dalam negeri. Oleh karena itu beliau menginstruksikan bagaimana harga obat ini bisa dikontrol,” jelas Ikrar.

Ditambahkan olehnya, bahwa Presiden ingin harga obat turun, setidaknya mirip dengan harga obat generik.

“Atau mirip-mirip dengan harga obat di negara tetangga, misalnya di Malaysia, di Filipina, ataupun di Singapura,” ungkapnya.

Ikrar akan melaksanakan perintah Presiden tersebut, BPOM harus berkoordinasi dengan semua pihak terkait. Presiden bahkan telah menginstruksikan dirinya berkolaborasi dengan sejumlah kementerian terkait hal ini.

Selain Harga obat, Ikrar menambahkan, Presiden juga meminta dirinya untuk mengembangkan obat-obat inovasi. Menurutnya, banyak obat dari negara lain yang dibutuhkan Indonesia, namun obat tersebut tidak bisa didatangkan.

“Ini kan bisa berdampak berat kepada masyarakat kita, karena ketika ingin menggunakan obat tersebut harus terbang ke luar negeri. Jadi saya melihat mungkin ada hubungannya dengan kepentingan mafia obat internasional, hubungannya dengan bisnis pelayanan kesehatan internasional,” terangnya.

Baca Juga: Satgassus Korupsi Polri Minta Distributor Tak Selewengkan Pupuk Subsidi

“Kita tidak menuduh negara lain tetapi nampaknya seperti itu. Tetapi ada hal lain yang membuat obat itu tidak bisa masuk ke kita,” pungkas Ikrar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *